📌 Ringkasan Berita
Google memblokir hasil pencarian AI terkait Trump dan demensia, sementara Microsoft dan OpenAI meluncurkan inovasi AI baru. Di sisi lain, teknologi balon udara kembali diminati militer, dan startup Airweave hadirkan solusi pencarian lintas aplikasi untuk agen.
📰 Berita Utama
Google Blokir Pencarian AI Soal Trump dan Demensia
Google mengambil langkah kontroversial dengan memblokir hasil pencarian AI untuk pertanyaan seperti “apakah Trump menunjukkan tanda-tanda demensia”. Meski demikian, pencarian serupa untuk presiden lain tetap menampilkan hasil AI. Saat pengguna mencari tentang Trump, AI menampilkan pesan bahwa informasi tersebut tidak tersedia, menimbulkan perdebatan soal sensor dan kebebasan informasi di era kecerdasan buatan.
Microsoft Luncurkan Wajah AI Interaktif di Copilot
Microsoft memperkenalkan fitur “Portraits” di Copilot Labs yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan asisten AI melalui avatar manusia animasi. Fitur ini memberikan ekspresi alami saat percakapan suara berlangsung, meningkatkan pengalaman pengguna agar lebih personal dan mudah didekati. Saat ini fitur ini tersedia di AS, Inggris, dan Kanada.
OpenAI Rilis Aplikasi Video Sosial Berbasis Deepfake
OpenAI merilis versi baru dari generator video AI bernama Sora, yang kini hadir dalam aplikasi sosial iOS. Aplikasi ini memungkinkan pengguna membuat video deepfake dengan wajah teman mereka, menyerupai konsep TikTok dengan feed video yang dapat di-scroll. Aplikasi ini masih dalam tahap undangan terbatas, memicu diskusi soal etika dan privasi dalam penggunaan teknologi deepfake.
Airweave: Solusi Pencarian Multi-Aplikasi untuk Agen
Startup Airweave, bagian dari Y Combinator batch X25, meluncurkan platform inovatif yang memungkinkan agen mencari informasi secara efisien di berbagai aplikasi melalui satu antarmuka. Teknologi ini meningkatkan produktivitas dan mempermudah akses data, sangat relevan untuk bisnis yang mengandalkan digitalisasi dan kolaborasi multi-aplikasi, termasuk di pasar Indonesia yang tengah berkembang.
Teknologi Balon Militer Kembali Tren
Militer di berbagai negara mulai mengadopsi kembali teknologi balon udara untuk pengintaian dan pengawasan. Balon udara menawarkan biaya rendah dan daya tahan lama di udara dibandingkan drone atau satelit. Integrasi sensor modern pada balon ini meningkatkan efektivitas operasi intelijen, membuka peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan teknologi ini demi keamanan maritim dan perbatasan.
Pemenang Fat Bear Week 2025: Beruang Chunk
Kontes Fat Bear Week 2025 yang diadakan Katmai National Park dan Katmai Conservancy memilih Bear 32 alias Chunk sebagai juara. Kontes ini mengajak publik memilih beruang coklat favorit dalam format turnamen ala March Madness, menyoroti keunikan dan kekuatan beruang sebagai simbol alam yang menarik perhatian global.
🔗 Sumber
- The Verge – Juara Fat Bear Week 2025
- The Verge – Google Blokir Pencarian AI Trump dan Demensia
- The Verge – Microsoft Copilot dengan Wajah AI
- The Verge – OpenAI Aplikasi Video Deepfake
- Hacker News – Airweave Pencarian Lintas Aplikasi
- The Economist – Tren Balon Militer
💡 Komentar Strategis Dr. Dwi Suryanto
Transformasi digital di Indonesia tidak cukup hanya mengadopsi teknologi global, tetapi juga memerlukan kebijakan proaktif. Pemerintah dapat mengambil peran sebagai fasilitator inovasi dengan memastikan lingkungan regulasi yang aman namun tidak membatasi pertumbuhan. Perusahaan di Indonesia didorong untuk melakukan pilot project AI secara bertahap, dengan evaluasi risiko yang jelas dan pelibatan stakeholder lokal..